Artikel

Kenapa Dzikir Jahr harus dengan gerak(an), ibarat menyeduh segelas kopi, setelah menuangkan bubuk kopi dan air panas ke dalam gelas, ia (harus) diaduk-diaduk hingga merata untuk nikmat rasa kopinya, lezat terasa setiap tetesnya. Gerak Dzikir Jahr itu proses mengaduk-aduk agar LAA ILAAHA ILLALLOH yang telah dibersamakan dalam ruh jismani larut …

Nafsu itu bukan (harus) dibuang atau dimatikan. Kalau manusia tidak ada nafsu-nya berarti harus dikubur. Kita membutuhkan nafsu, tapi, nafsu yang telah berhasil kita tundukkan, nafsu yang telah mampu kita kendalikan. Dan tidak ada alat penunduk/pengendali nafsu selain dawam dua DZIKRULLOH yang telah ditanamkan. –Hadrotusyeikh Tarjumaanul Makrifat Abah Aos Ra …

Syahadat, Sholat, Zakat, Puasa, dan Haji adalah lima gerbong yang kalau tanpa lokomotif tidak akan kemana-mana. Syahadat hanya akan sampai ke telinga orang lain; Sholat hanya sampai di atas sajadah; Zakat hanya sampai tangan orang lain; Puasa hanya sampai perut lapar dan haus; Haji juga hanya sampai Mekkah lalu balik …

Ketika ber-Tawajjuh, sungguh, kita sedang menghadap Yang Tercinta, ALLOH azza wajalla. Jangan suka bawa orang lain, sendiri saja: Harus sendiri [walaa yaltafit minkum ahadun]. Kalau ada yang datang dari depan, dari belakang, dari kanan, dan atau dari kiri, abaikan. Jangan terganggu oleh apapun dan oleh siapun. Hadapkan diri, sendiri saja, …

“Hayang naon, teu hayang naon –ingin apa, tidak ingin apa: baca Sholawat Bani Hasyim! Itu petunjuk amalan Guru Agung Abah Anom. –Hadrotusyeikh Abah Anom fi Hadzazaman Abah Aos Ra Qs– Salam, al-Khoolish   #LebihBanyakSholawatLebihBaik #SemakinBanyakMakinBesarLimpahannya #SholawatBekasPakaiAhliSilsilahTQNPPS

Kesimpulan dari Ziyaroh ke Baghdad (Irak) dan Bukhoro (Uzbekistan) itu back to basic: ‘iqro’ bismi robbika’ memadukan amalan dua Dzikir. Guru Agung Syeikh Ahmad Khotib Sambas adalah seorang yang ALLOH pilih untuk menerima dua lautan: lautan Qoodiriyyah dan lautan Naqsyabandiyyah. Tinggal sekarang kita yang harus rajin tenggelam, tapi, jangan sampai …

Buroq itu, tunggangan Kanjeng Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam saat Isro Mi’roj, bukan ‘Ibu-ibu pakai rok’. Buroq itu bentuk jama’ dari ‘barqun’, artinya, kilat, cepat, secepat kilat. Kecepatannya melampaui kecepatan kuda, kecepatan suara, dan atau kecepatan cahaya. Kecepatan di atas kecepatan. Lebih cepat dari kata cepat. Tunggangan kita ber-Isro Mi’roj …

Dzikr lisan LAA ILAAHA ILLALLOH itu bertujuan agar lidah kita senantiasa dililit LAA ILAAHA ILLALLOH. Kalau lidah sudah terlilit ‘Kalimah Thoyyibah’ maka yang keluar dari mulut kita hanya ucapan/omongan/ujaran yang menyenangkan diri sendiri dan orang lain. Sebaliknya, bukan yang menyakiti/merugikan diri sendiri dan orang lainlain –Hadrotusyeikh Ka’batul Abror Abah Aos …

Sholat sunnah Safar (perjalanan) itu tidak hanya dilaksanakan pada saat mau berangkat Umroh atau Haji saja. Kemana saja kita mau pergi, laksanakanlah Sholat Safar. Mau pergi ke Mall saja, silakan Sholat, itu juga Safar –Hadrotusyeikh Tiroozul Aulia Abah Aos Ra Qs– Salam, al-Khoolish #SholatUntukPerjalananYangBerkah #SholatUntukLancarDanSelamat #SholatKesukaanGuruSetiapMauJalan

Pengamalan itu pendalaman. Pengkajian itu pendangkalan –Hadrotusyeikh al-Waasil Ilalloh Abah Aos Ra Qs– Salam, al-Khoolish AmalkanAmankanLestarikan ThoriqohBukanUntukDikajiTapiDiAmalkan