Artikel

Artikel

Tanda dan Cara Agar Seseorang Diingat, Dekat, Bersama ALLOH

Cahaya ALLOH (Nur Ke-Muhamad-an yang terpancar dalam diri Hadrot Syeikh Mursyid) itu seperti lampu blitz yang menyala, terang berpendar-pendar, hanya mereka yang menghadap kepada-Nya-lah yang akan memperoleh-menikmati terang cahaya-Nya. Menghadap kepadaNya bukan raga melainkan hati, karena hati tidak punya punggung. Di mana saja, kapan saja, dan arah kemana saja, hati …

Read More »

Tanda-tanda Seseorang di Maqom Ikhlas

ALLOH hanya memerintah kita beribadah kecuali dengan ikhlas. Ibadah yang tidak (ada) Ikhlas(-nya) tidak diperintah [wamaa umiruu illa liya’budulloha mukhlishina lahuddin]. Ikhlas itu ada-nya di hati, yaitu hati yang bersih dari ingatan-ingatan lain selain ALLOH. Kalau hati seseorang kekal hanya ingat ALLOH, tanda-nya ia telah kekal ber-LILLAHI TA’ALA. Semuanya segalanya …

Read More »

Wirid Nabi Yunus Saat Didera Kesulitan Hidup

Di mana datang kesulitan hidup, ingat apa yang dilakukan Kanjeng Nabi Yunus AS. Di balik gulita perut ikan paus yang memangsanya, Nabiyulloh tak putus menjerit LAA ILAAHA ILLA ANTA SUBHANAKA INNI KUNTU MINADHOLIMIN. Kelas Nabi saja, di saat-saat terhimpit (kontan) menyadari kedholiman dirinya, apalagi kita, yang sejatinya (lebih) pantas memiliki …

Read More »

Buah Dzikir Khofi itu Sikap Lillahi Ta’ala

Hasil dari mengamalkan ibadah Syariat dan Thoriqat ialah mengalirnya rasa LILLAHI TA’LA ke dalam jiwa: semuanya segalanya semata karena ALLOH saja. Itulah puncak Hakikat dan Makrifat. Ibarat buah kelapa, Hakikat dan Makrifat itu adalah minyak kelapa murni, yang dihasilkan setelah melalui tahapan proses mengupas, mengelupas, membelah, memarut, lalu diperas dan …

Read More »

Tanda-tanda Pecinta Dzikir

Cinta Dzikir tidak datang tiba-tiba, melainkan harus diusahakan. Tiada cara mengikhtiarkannya kecuali dengan membiasakan dan mendawamkan Dzikir-nya sesuai petunjuk ALLOH dan Rosul-Nya [wadzkuruuhu kama hadakum]. Perlahan pasti (Dzikirnya) meresap ke dalam rasa, yang sering disebut Makrifat: kepasrahan diri hanya kepada ALLOH. Kalau rasa (Makrifat) sudah menjiwa-meragasukma, jangankan saat menunaikan ibadah …

Read More »

Ber-Thoriqoh itu Menjalankan Perintah ALLOH, Ikut Rosululloh

Ber-thoriqoh itu artinya kita (sedang) menjalankan tugas ALLOH dan perintah Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam. Alhamdulillah, sekarang ikhwan (thoriqoh) semakin banyak, semakin tersebar-luas; ditentang semakin membentang, bukan menciut malah semakin mencuat. Sungguh ini penanda benar-nya perjalanan kita (berthoriqoh). Kita harus menjadi bukti manusia hamba ALLOH yang paling sungguh-sungguh dalam menunaikan empat …

Read More »

Dalil Akurat Kenapa Dzikir Harus dengan Suara Keras, Pukulan yang Kuat

Berdasarkan QS 7:205, kita diperintah untuk ingat kepada ALLOH di dalam jiwa kita, di setiap lapisan lelembutan ruhani kita [7 lathifah]. Mengapa (Dzikir) harus menembus relung jiwa dan lelembutan? Karena Syetan berjanji di hadapan ALLOH untuk menjerumuskan, akan menggoda kita hingga ke- dan se-dalam itu: masuk ke setiap aliran darah, …

Read More »

Cegah Bencana Banjir dengan Dzikir

Dalam diri manusia juga ada unsur air. Selain manfaat, unsur ini punya tabiat madhorot. Yaitu, suka nekad, khianat, bawaannya berani hasud kepada sesama. Tak peduli yang lain celaka asal dirinya selamat, yang lain terjatuh asal dirinya tidak, kadang suka mencelakai orang lain, seperti air banjir bandang yang menerjang tak berbelas …

Read More »

Dzikir Untuk Mencegah Penyakit Angin-anginan

Selain unsur api, dalam diri manusia ada unsur angin. Selain manfaat, unsur ini punya tabiat madhorot. Yaitu, manusia suka mudah berubah-ubah pendirian, berpindah-pindah haluan, mudah goyah oleh pengaruh (luar), gampang tergoda, tertarik ke sana kemari, dan seringkali tidak punya keteguhan. Akibat terbawa tabiat madhorot angin, manusia suka ingin dipuji, pengennya …

Read More »

Kendalikan Unsur Api dalam Diri dengan Mandi Tobat

Salah satu dari empat unsur dalam diri manusia adalah api. Selain tabiat manfaat, unsur ini mengandung tabiat madhorot. Yaitu, manusia suka menyerupa Syetan/Iblis, karena asal penciptaan mereka dari api. Tabiat Iblis itu takabur, sementara, takabur-lah yang menjadi sebab hancur-nya segala amal kebaikan manusia. Para ulama sering menunjuk manusia yang demikian, …

Read More »