Ketika sedang Dzikir (Jahr), kita diperintahkan untuk memejamkan mata. Yang dipejamkan bukan hanya kedua belah mata tapi juga mata hati, agar tidak melirik kesana kemari. Saat terpejam kita dilatih untuk menjauhi lirikan yang penuh (dengan) perangkap Syetan-Hawa Nafsu, lirikan yang membuat kita mudah: panas hati, iri, dengki, benci dan terkena virus hati lainnya. Lirikan/pandangan lahir dan batin kita (harus) fokus tertuju hanya kepada-Nya. Begitu pun saat menyelam dalam tawajuh, kita diperintahkan untuk memejamkan mata, merapatkan bibir, merekatkan gigi, menekuk lidah ke langit-langit, menahan nafas sekuat-kuatnya seraya ingatan dan rasaning rasa terhubung kepada-Nya, semua adalah kegiatan tarbiyah ruhaniyah sekaligus riyadloh agar kita tak mudah terganggu oleh apapun dan oleh siapapun dalam menunaikan amaliyah
–Hadrotusyeikh Guru Khusu’ Abah Aos Ra Qs–
Salam, al-Khoolish
#PejamanMataSebagaiGantiRuangKholwat
#RuangKholwatBiasanyaGelap
#RuangGelapMembantuKitaMudahFokus
#MataTerpejamMerupakanSyaratDalamDzikirJahrDanTawajuh
#AgarKitaKhusukDanBersihRagaNyawaDanRasaKitaDariSelainNYA
Al – Amiin | Pembantu Khusus Abah Aos Sufi Order for A Better World Order