Cinta Dzikir tidak datang tiba-tiba, melainkan harus diusahakan. Tiada cara mengikhtiarkannya kecuali dengan membiasakan dan mendawamkan Dzikir-nya sesuai petunjuk ALLOH dan Rosul-Nya [wadzkuruuhu kama hadakum]. Perlahan pasti (Dzikirnya) meresap ke dalam rasa, yang sering disebut Makrifat: kepasrahan diri hanya kepada ALLOH. Kalau rasa (Makrifat) sudah menjiwa-meragasukma, jangankan saat menunaikan ibadah fardlu, saat-saat kita makan-minum, di tempat usaha-kerja, di mana saja-sedang bagaimana saja, raga-nyawa-rasa dan segala-galanya senantiasa ingat, dekat, dan bersama-Nya
–Hadrotusyeikh Kabidul Musthofa Abah Aos Ra Qs–
Salam, al-Khoolish
#PesulukThoriqohCintaDzikirItuMewujudDalamCintaWaliMursyidnya
#PecintaDzikirAkanJadiPecintaMursyidnya
#RasaCintaMursyidTandaMakrifatKepadanya
#CiriMuridMakrifatDimanaKapanSajaIngatGuruMursyidnya
#AbahAosSudahJadiKekasihnyaBegitupunSebaliknya
Al – Amiin | Pembantu Khusus Abah Aos Sufi Order for A Better World Order